6 Cara Jitu Mengendalikan Emosi Diri, Nomor 5 Mampukah Anda

6 Cara Jitu Mengendalikan Emosi Diri yang tidak semua orang bisa melakukannya. Justru sebagian banyak orang sering lepas kendali ketika emosi. Meledak-ledak, bahkan sampai melakukan perbuatan-perbuatan diluar kesadarannya.

Meluapkan emosi secara berlebihan dan diluar kendali, tidak menguntungkan sama sekali. Justru kerugian yang akan kita dapatkan. Karena perbuatan yang dilakukan tanpa kendali, tidak memikirkan untung dan rugi.

Berapa banyak kasus-kasus penganiayaan bahkan pembunuhan yang terjadi karena orang tidak mampu mengendalikan emosi diri. Penyesalan baru datang kemudian setelah sadar dari emosinya.

Nah, tentu kita semua yang saat ini membaca artikel ini tidak ingin mengalami hal buruk seperti itu. Untuk itu mari kita untuk melatih mengendalikan emosisi diri sendiri.

6 cara jitu mengendalikan emosi diri memang memerlukan latihan dan kesadaran penuh. Tanpa itu, kita sebagai manusia biasa tidak kana bisa benar-benar melakukannya. Terutama pada hal-hal tertentu, memang dirasa sangat berat.

Fokus pada nomor 5, menurut saya disinilah letak paling berat bagi kita sebagai manusia biasa. Bisakan kita melakukan point nomor 5 ini dengan sesungguhnya. Bukan hanya pemanis bibir, tapi benar-benar menghunjam di hati. Oke, yuk kita baca aja semua dari 6 cara mengendalikan emosi diri berikut ini.

1. Menenangkan diri

Marah merupakan sebuah siklus agresi yang terdiri dari eskalasi, eksplosi, dan pasca-eksplosi. Siklus amarah ini bisa hancur berantakan dengan ketenangan pikiran, hati dan jiwa. Dengan pikiran tenang, kita bisa berpikir logis dan mencari solusi.
Untuk menenangkan diri, kita bisa melakukan cara-cara berikut:
  • Tarik napas dalam-dalam – secara psikologis, menarik nafas dalam-dalam bisa memberikan efek tenang. Lakuan terus dan secara berartur sampai kita benar-benar merasa tenang. Ketenangan akan tercipta, ketika seluruh otot-otot merasa rilex.
  • Alihkan perhatian – Cara terbaik meredakan emosi atau menghilagkan amarah adalah dengan mengalihkan perhatian. Jangan biarkan diri kita terus fokus pada obyek yang menjadi kemarahan kita. Jika marah pada istri/anak lebih baik tinggalkan dulu anak/istri. Bisa duduk di depan rumah atau yang terbaik adalah dengan meninggalkan untuk melakukan sholat/berdoa kepada Tuhan.

2. Berempati

Empati adalah keadaan jiwa yang bisa merasakan perasaan orang lain. Dengan kata lain, empati mendekati kata bersimpati. Kemampuan diri untuk merasakan penderitaan, kesusahan, kegundahan, kegalauan orang lain, itulah empati. Maka ketika memiliki rasa empati, itu akan menjadi pengendali kita ketika marah pada seseorang. Sebelum kita marah secara membabi buta, maka rasa kita sudah merasakan terlebih dahulu apa yang dirasakan orang yang menjadi sasaran kemarahan.

3. Mengingat dampak negatif yang akan terjadi

Perlu diingat, bahwa emosi yang tidak terkendali, kemarahan membabi buta akan mengakibatkan dampak negatif. Tubuh kita akan bergerak diluar kontrol sehingga melakukan tindakan pengrusakan dibawah kesadaran. Maka tak jarang ketika orang marah kemudian merusak barang bahkan sampai menyakiti orang-orang terkasih. Ingat dampak buruk ini, maka kita bisa mengendalikan emosi diri.

4. Menganggap hari ini adalah hari terakhir hidup

Kematian!!! Siapa yang mampu menghindari dari kematian dan siapa yang tahu akan terjadi dan dengan sebab apa. Tentu, kita ingin mengakhiri hidup dengan kebaikan. Kita tidak ingin, orang yang kita tinggalkan mengenang kita dalam keburukan. Maka, terus berupayalah berbuat kebaikan. Ketika kita marah, ingat kematian sudah didepan mata. Maka hal ini akan mengendalikan emosi diri, sehingga beralih pada perbuatan baik.

5. Memaafkan dan melupakan

Inilah mungkin yang paling sulit. Tapi justru inilah yang akan menaikkan daerajat kita sebagai manusia. Kemapuan untuk memaafkan bahkan melupakan semua keburukan orang lain pada kita, ini adalah derajat orang mulia. Mampukah kita? Harus terus belajar.

6. Memohon perlindungan pada Tuhan

Sebagai manusia beragama dan bertuhan, tentu kita sadar bahwa amarah adalah bagian dari pekerjaan setan. Ketika kita marah, maka ada setan yang sedang menhembuskan api neraka ke dalam dada kita. Maka, cara terbaik bagi seorang umat beragama adalah dengan meminta perlindungan kepada Tuhan. Bagi kita umat Islam, bisa memulainya dengan memabca ta'awud, masih marah lanjut dengan berwudlu, masih marah juga lanjut dengan melaksanakan sholat, lha kok masih marah juga evalusi diri jangan-jangan selama ini kita salah dalam cara beribadah. Hehe...

Nah, itulah 6 cara jitu mengendalikan emosi diri, meskipun ada bagian yang sulit tapi kita harus tetap belajar. Mengendalikan diri, sama halnya kita berlatih bela diri. Semakin sering berlatih maka semakin terampil kita dalam bela diri. Begitu juga dengan sering berlatih mengendalikan diri, maka kita akan semakin terbiasa dengan hal-hal yang bisa memicu emosi diri. Jiwa yang tenah, hati yang damai akan kita dapati. Aamiin....

Previous
Next Post »